Senin, 23 Juni 2008

PAN, Soetrisno Bachir dan Kewiraswastaan

Merangkul anak muda. Sekali berarti sudah itu mati. Akrabkah Anda dengan bunyi penggalan puisi terkenal karya penyair Angkatan 45, Chairil Anwar, yang akhir-akhir ini muncul dalam iklan-iklan warna satu halaman penuh di berbagai media cetak ? Atau juga tertayang di pelbagai stasiun televisi swasta ?

Itulah iklan politik dari Soetrisno Bachir, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir. Iklan-iklan itu juga ditayangkan di gedung-gedung bioskop. Sebagaimana dilaporkan oleh Pontianak Post, bahwa “ide memasang iklan politik di bioskop itu cukup brilian.”

Target pasarnya jelas: anak muda belasan sampai 30-an tahun. Merekalah pemilih potensial dalam pemilu. Sebagian besar pemilih pemula adalah swing voter yang belum menentukan memilih partai apa atau tokoh siapa dalam pemilu.

Latar belakang Soetrisno Bachir (SB) yang berasal dari keturunan keluarga wiraswasta, pantas diacungi jempol dengan ide terobosan iklan politik tersebut. PAN yang lahir dari gagasan jenial Amien Rais dkk pasca jatuhnya Orde Baru, memang pantas mendapat suntikan inovasi a la SB tersebut.

Apalagi ternyata otak di balik penggarapan iklan politik tersebut adalah Fox Indonesia di bawah pimpinan Rizal Mallarangeng. Rizal mengaku telah menandatangani kontrak dengan Soetrisno Bachir hingga April 2009. Kontrak ditandatangani dengan target meningkatkan popularitas figur ketua umum dan partai (PAN).


Menetes ke bawah. Langkah trengginas dari Soetrisno Bachir itu mengilhami saya, baik sebagai kader PAN mau pun sebagai pelaku kewirausahaan. Bahwa promosi itu penting, baik bagi kalangan pebisnis atau pun kalangan politisi.

Alangkah baiknya bila kiat-kiat Pak SB itu, dengan segala variasinya, juga ditularkan oleh DPP PAN ke seluruh jajaran di bawahnya. Mulai saat ini.

Karena terus terang, dibanding PKS misalnya, PAN di kota saya Wonogiri belum mampu menandingi kiprah PKS dalam memanfaatkan momen-momen penting untuk berpromosi. Mari kita bangkit, terus sama-sama belajar dan terus berkreasi, kawan ! (Budi Haryono).


hrc

Tidak ada komentar: